Rabu, 23 November 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

NAMA :HANNA AZULAI HASFARIKA
KELAS :1EA21
NPM:13211198


MANUSIA DAN PENDERITAAN
  Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Manusia dan penderitaan adalah sebuah pengertian yang sederhana namun rumit untuk di jelaskan, tapi saya akan coba sedikit mengurai tentang penderitaan terhadap manusia menurut saya penderitaan yang ada itu di bagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Penderitaan fisik : Penderitaan fisik yang dialami oleh manusia adalah sebuah kodrat dan takdir yang tidak bisa di hindarkan karena merupakan hal nyata yang mampu di lihat dan di saksikan oleh orang lain dan membawa penderitaan bagi yang mengalaminya seperti penyakit autis,gangguan saraf, ataupun cacat fisik lainya yang membuat orang yang mengalaminya merasa berbeda dan tidak nyaman sehingga terjadilah sebuah penderitaan.

2. Penderitaan Jiwa : Penderitaan jiwa yang dialami oleh manusia itu tidak dapat terlihat oleh mata kepala yang bergerak dengan logika melainkan dapat dirasakan setelah seseorang melihat orang yang sedang mengalami penderitaan jiwa denganmenggunakan perasaan juga penderitaan jiwa di bagi menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Penderitaan jiwa yang diakibatkan orang lain : Penderitaan jiwa yang diakibatkan oleh orang lain itu tidak selalu karena disakiti orang lain, contohnya adalah seperti kematian orang yang dicintainya, Ataupun perasaan gagal untuk membahagiakan seseorang yang menjadikanya penderitaan jiwa yang berkepanjangan.

b. Penderitaan jiwa yang diakibatkan lingkungan : Penderitaan jiwa yang diakibatkan oleh lingkungan cenderung lebih berporos kepada tekanan mental yang di hasilkan orang sekitar termasuk keluarga sendiri, yang terkadang berisikan sindiran,paksaan dan ketidak puasan sekelompok orang atas hasil yang telah dilakukanya sehingga menjadikanya tekanan jiwa dan menghasilkan penderitaan yang tidak terungkap

c. Penderitaan jiwa yang diakibatkan diri sendiri : Penderitaan jiwa yang diakibatkan diri sendiri cenderung menitik beratkan seseorang dalam penyesalan yang berkepanjangan dalam hidupnya yang sulit dilupakan seperti kegagalan di masa muda yang tidak mungkin dapat terulang atau hal-hal yang yang berbau kegagalan yang diakibatan dirinya sendiri sehingga menjadi sebuah penderitaan jiwa.

Manusia dan penderitaan itu memang lekat kaitanya dengan kehidupan, karena seperti yang telah diajarkan di dalam setiap agama penderitaan ataupun cobaan pasti akan hadir dalam hidup kita sebagai batu loncatan agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik saat kita mampu menghadai penderitaan tersebut, dan juga tidak akan ada penderitaan yang kekal di dunia ini, semua penderitaan pasti ada akhirnya tergantung bagaimana manusia itu mampu untuk mengatasi kekecewaanya terhadap dirinya sendiri dan juga tuhanya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar